Medan – Polisi tangkap 5 dari 7 aktor perampok yang berlaga di Kota Medan. Satu diantara aktor mau tak mau ditembak karena menantang saat akan diamankan.
Temanan perampok ini diamankan selesai berlaga sekitar 2x dalam waktu bersisihan.
Wakapolrestabes Medan AKBP Rudy Silaen menjelaskan penangkapan ini berdasar 2 laporan polisi. Ke-2 nya menjadi korban oleh barisan perampok ini dalam kurun waktu bersisihan.
“Ada 2 laporan polisi dengan korban dua orang, jaraknya sekian hari,” kata AKBP Rudy di Mapolsek Sunggal, Rabu (28/5/2025).
Ada tujuh orang terdakwa yang diputuskan polisi, tetapi baru lima orang diamankan yaitu BAR (17), RP (19), IV (19), BKP (19), dan KAT (19). 2 orang yang diamankan D (19) dan LJBS alias Leo (17) disebutkan mempunyai peranan sebagai otak aktor.
“Terdakwanya ada tujuh orang, lima orang telah ditangkap, dua orang belum sempat diamankan peranannya menguasai, kelak bagaimana dikatakan sebagai otak aktor atau pelaksana eksekusi,” katanya.
Tindakan pembegalan pertama terjadi di Jalan Sei Belutu pada Kamis (5/5) sekitaran jam 03.05 WIB. Sementara tindakan pembegalan ke-2 terjadi pada Sabtu (17/5) sekitaran jam 02.00 WIB di Jalan Gatot Subroto.
Kapolsek Sunggal Kompol Bambang G Hutabarat mengatakan bila aktor IV diamankan pada Jumat (23/5) jam 00.30 WIB di Jalan Kapuas IV. Ke petugas dia mengaku perbuataanya dan polisi selanjutnya tangkap 3 aktor yang lain pada hari sama.
“Unit Reskrim Polsek Sunggal lakukan pengembang dan sukses lakukan penangkapan pada hari yang masih sama pada tiga orang temannya BAR, RP, dan BKP,” katanya.
Pada Minggu (25/5) jam 11.30 WIB, polisi selanjutnya tangkap KAT di Jalan Kertas. KAT disebutkan lakukan perlawanan hingga polisi tembak ke-2 kaki aktor.
“Ketika dilaksanakan penangkapan aktor lakukan perlawanan hingga pada aktor KAT dilaksanakan tindak keras dan terarah,” jelasnya.
Bambang menerangkan saat sebelum berlaga, ke-7 aktor bergabung di Jalan Ayahanda dan berkeliling-keliling memakai 3 sepeda motor. Sesudah temukan calon korban, mereka segera mendesak sepeda motor korban dan memberikan ancaman memakai senjata tajam.
“Pertama kali ke-7 aktor bergabung di Jalan Ayahanda, selanjutnya aktor berkeliling-keliling dengan memakai 3 unit sepeda motor untuk cari korban, saat berjumpa dengan korban, ke-7 aktor langsung mendesak sepeda motor korban dan mengancaman korban dengan memakai senjata tajam, dan oleh aktor mengambil langsung sepeda motor punya korban,” sebutkan Bambang G Hutabarat.
Sepeda motor hasil pembegalan itu selanjutnya dipasarkan ke daerah Tembung.
“Selanjutnya oleh beberapa aktor jual sepeda motor punya korban ke Daerah Tembung,” katanya.