June 30, 2025

Josef Stalin[b] (lahir bernama Ioseb Besarionis dze Jughashvili;[c] 18 Desember 1878 – 5 Maret 1953) ialah figur revolusi dan politisi Uni Soviet turunan Georgia. Dia menjadi kepala negara Uni Soviet semenjak tengah zaman 1920-an sampai akhir hayatnya di tahun 1953, dengan gelar Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet semenjak tahun 1922 sampai 1952, dan Kepala Pemerintah Uni Soviet semenjak tahun 1941 sampai 1953. Walaupun sebelumnya jalankan pemerintah Uni Soviet sebagai kepala dari sesuatu pemerintahan partai tunggal oligarkis yang memerintah dengan suara paling banyak relatif (pluralitas), Stalin pada akhirnya menjadi diktator de facto Uni Soviet di era 1930-an. Sebagai pengamal setia ide-ide hasil tafsiran Marxisme menurut teori-teori Leninisme, dia ikut berjasa membakukan ide-ide ini menjadi memahami Marxisme-Leninisme, sedangkan peraturan-kebijakannya sendiri pada akhirnya dikenali panggilan Stalinisme.

Putra keluarga miskin asal Gori, Kekaisaran Rusia, ini memulai perjalanan profesi revolusionernya dengan menjadi anggota Partai Pekerja Demokrat Sosial Rusia yang berhaluan Marxis pada periode mudanya. Sebagai anggota partai, dia bekerja mempersunting media massa partai, Pravda, dan mengumpulkan dana untuk pihak Bolshevik pimpinan Vladimir Lenin dengan mencuri, lakukan penculikan, dan jual jasa keamanan. Dia berkali-kali ditahan, dan seringkali harus jalani hukuman pengisolasian dalam negeri. Sesudah golongan Bolshevik sukses menggantikan pemerintah Rusia lewat Revolusi Oktober 1917, Stalin masuk menjadi anggota Politbiro, tubuh eksekutif partai komunis. Sebagai anggota Politbiro, Stalin ikut terturut pada proses pembangunan Uni Soviet di tahun 1922. Sesudah Lenin jatuh sakit lantas meninggal dunia di tahun 1924, Stalin tampil menjadi pimpinan baru Uni Soviet. Di bawah pemerintahan Stalin, “Sosialisme dalam Satu Negara” menjadi azas khusus dari doktrin partai, dan Peraturan Ekonomi Baru yang ditargetkan oleh Lenin diganti ekonomi terpimpin yang terpusat. Dengan memakai mekanisme Gagasan Lima Tahun, Uni Soviet berusaha lakukan kolektivisasi dan industrialisasi yang jalan dengan cepat, tapi tidak sanggup menghindar dari ketegangan di bagian produksi pangan yang memunculkan musibah kelaparan 1932-1933. Buat menghilangkan beberapa pihak yang dipandang seperti “beberapa musuh kelas karyawan”, Stalin memperlancar pergerakan “Pembersihan Besar-Besaran” yang menyebabkan lebih dari sejuta orang dipenjarakan dan sekurangnya 700.000 orang diganjar hukuman di antara 1934 sampai 1939.

Pemerintahan Stalin berusaha menebarluaskan memahami Marxisme-Leninisme ke luar Rusia lewat organisasi Komunis Internasional, dan memberikan dukungan beberapa gerakan antifasis di semua Eropa di era 1930-an, terutama pergerakan antifasis dalam perang saudara di Spanyol. Di tahun 1939, pemerintahan Stalin dan Jerman Nazi tanda-tangani sebuah persetujuan tidak untuk sama-sama serang. Atas dasar persetujuan ini, Uni Soviet dan Jerman Nazi bersama menginvasi Polandia, tapi Jerman secara sepihak memungkiri persetujuan ini dengan menginvasi Uni Soviet di tahun 1941. Walaupun sebelumnya tertekan, Tentara Merah Soviet sanggup memukul undur pasukan Jerman, bahkan juga sukses mengambil kota Berlin di tahun 1945, dan akhiri Perang Dunia II di Eropa. Uni Soviet menganeksasi beberapa negara Baltik dan menyangga pembangunan pemerintahan-rezim pro-Uni Soviet di sebagian besar teritori tengah dan timur Eropa, di Tiongkok, dan di Korea Utara. Sehabis Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat tampil menjadi dua negara adidaya di tataran dunia. Kemelut-ketegangan yang muncul antara ke-2 negara adidaya ini mencapai puncak menjadi Perang Dingin di antara Block Timur yang disokong Soviet dan Block Barat yang disokong Amerika Serikat. Stalin pimpin negaranya melalui periode waktu pembangunan kembali pascaperang, dan pada periode waktu berikut, persisnya di tahun 1949, Uni Soviet sukses meningkatkan senjata nuklir. Pada beberapa tahun ini juga Uni Soviet satu kali lagi alami musibah kelaparan hebat, dan menyebarnya kampanye antisemit yang berpuncak pada kasus persekongkolan beberapa dokter. Stalin meninggal dunia di tahun 1953, dan kedudukannya sebagai kepala negara Uni Soviet di masa datang ditempati oleh Nikita Khrushchev yang malah mencela perintisnya itu dan memelopori sesuatu proses de-Stalinisasi atas seluruh kalangan masyarakat Soviet.

Menjadi salah seorang figur paling penting pada era ke-20 menurut asumsi beberapa orang, Stalin menjadi subyek dari sesuatu kultus pribadi yang menyebar dalam pergerakan Marxis-Leninis internasional. Untuk beberapa penyembahnya, Stalin ialah pahlawan sosialisme dan kelas karyawan. Walaupun Uni Soviet pada akhirnya buyar di tahun 1991, ada banyak orang di Rusia dan Georgia yang mengaguminya sebagai seorang pimpinan yang jaya pada periode perang, dan berjasa membuat Uni Soviet menjadi kemampuan besar di mata dunia. Kebalikannya, banyak juga yang menyumpah pemerintahan totaliternya sebagai faksi yang bertanggungjawab atas beberapa tindakan penganiayaan umum, pembersihan etnik, beberapa ratus ribu penghukuman mati, dan musibah kelaparan yang mengambil juta-an korban jiwa.